Arief Setyadi - Okezone
JAKARTA - Selama Ramadan, jajanan untuk berbuka puasa mengalami peningkatan produksi dan permintaan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) menemukan banyak jajanan buka puasa yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin.
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan POM Roy Sparringa mengatakan, selama melakukan pengawasan intensifikasi hingga pekan ketiga Ramadan, makanan yang mengandung formalin, di antaranya, mi basah, sate ikan, siomay ikan, tahu, ikan asin, asinan, es cendol, es cincau, dan es pisang ijo.
"Untuk makanan mengandung boraks banyak ditemukan di bakso, es cendol, pempek, kerupuk, mi basah, dan rumput laut," katanya, di Gedung Badan POM, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Sementara itu, makanan yang mengandung rhodamin B banyak ditemukan di jenis makanan mutiara, pacar cina, cendol delima, kolang-kaling merah, es sirup, rumput laut, agar-agar merah, kerupuk merah, kue apem, dan sambal terasi.
Sedangkan untuk makanan yang mengandung sakarin terdapat dalam es campur, es pisang ijo, kue lapis, dan talam.
Roy menambahkan, saat ini Badan POM tengah fokus mengawasi beberapa pasar terkait temuan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Di antaranya di Pasar Tebet Barat, Tebet Timur, Pasar Johar Baru, Pasar Benhil, Pasar Koja, dan Pasar Rawamangun. "Ini tiap tahun jadi pantauan kami," tuturnya.
Roy meminta pedagang tidak menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya. Bagi penjual dengan usaha mikro akan diberi pembinaan, sedangkan untuk produsen besar bisa dikenakan sanksi administrasi.
Roy mengaku, selama tiga tahun terakhir temuan jajanan buka puasa yang mengandung bahan berbahaya terus mengalami penurunan. Pada 2011 ditemukan 560 sampel (21,27 persen dari total sampel) yang tidak memenuhi syarat, 2012 menurun menjadi 464 sampel (18,29 persen dari total sampel), dan 297 sampel (13,19 persen dari total sampel) hingga 31 Juli 2013.
Tak lupa, pihaknya juga meminta masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan untuk berbuka puasa.
(trk)